A. Terapi
Kelompok
1. Konsep
dasar pandangan Terapi Kelompok tentang kepribadian
Terapi kelompok adalah salah satu metode pekerjaan sosial yang
menggunakan kelompok sebagai media dalam proses pertolongan
profesionalnya. Dalam literature pekerjaan sosial metode ini sering disebut
sebagai groupwork atau group theraphy. Di dunia industri,
terapi kelompok sangat sering digunakan sebagai metode mengatasi
masalah-masalah yang dialami para pegawai seperti kecanduan alkohol,
obat-obat terlarang, rokok, kemalasan bekerja, konflik antar pegawai.
2. Unsur-unsur
Terapi
o Munculnya
gangguan
Muncul dua aliran yang berbeda yang mencakup gambaran tentang proses terapi
kelompok. Satu aliran memusatkan pada peraturan para anggota dan pemimpin,
sementara aliran lainnya memeriksa dengan menggunakan kerangka kerja teoritis
untuk memimpin kelompok.
o Tujuan
Terapi
a) Menjadi
lebih terbuka dan jujur terhadap diri sendiri dan orang lain.
b) Belajar
mempercayai diri sendiri dan orang lain
c) Berkembang
untuk lebih menerima diri sendiri
d) Belajar
berkomunikasi dengan orang lain
e) Belajar
untuk lebih akrab dengan orang lain
f) Belajar
untuk bergaul dengan sesama atau lawan jenis
g) Belajar
untuk memberi dan menerima
h) Menjadi
peka terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain
i) Meningkatkan
kesadaran diri, sehingga akan merasa lebih bebas dan tegas dalam memilih.
o Peran
Terapis
Yang terpenting dalam konseling/terapi kelompok adalah konselor/terapis harus
mempunyai dasar teori dan terlatih untuk memimpin kelompok, karena dikuatirkan
membuat lebih buruk keadaan.
3. Teknik-teknik
Terapi
a) Teknik
yang melibatkan para anggota
b) Teknik
yang melibatkan pemimpin
c) Menggunakan
babak-babak terapeutik
d) Teknik
sesekali membantu lebih dari satu anggota
e) Teknik
untuk bekerja dengan Individu secara tidak langsung
f) Teknik
yang menyebabkan para anggota berbagi pada tingkat lebih pribadi
A. Terapi Keluarga
1. Konsep
dasar pandangan terapi keluarga tentang kepribadian
Dengan penekanan pada konstelasi keluarga, holisme, dan kebebasan terapis untuk
berimprovisasi, Pendekatan Adler memberikan kontribusi dasar pada
perspektif terapi keluarga. Adlerians bekerja dengan fokus keluarga pada
suasana kekeluargaan, konstelasi keluarga, dan tujuan interaktif dari setiap
anggota (Bitter, Roberts, & Sonstegard, 2002). Suasana keluarga adalah
iklim yang mencirikan hubungan antara orang tua dan sikap mereka terhadap
kehidupan , peran gender, pengambilan keputusan, persaingan, kerjasama,
menghadapi konflik, tanggungjawab, dan sebagainya. Suasana, termasuk menyediakan
model peran orang tua, mempengaruhi anak-anak saat mereka tumbuh dewasa. Proses
terapi berusaha untuk meningkatkan kesadaran tentang interaksi
individu-individu dalam sistem keluarga. Mereka yang mempraktekkan terapi
keluarga Adlerian berusaha untuk memahami tujuan, keyakinan, dan, perilaku,
setiap anggota keluarga dan keluarga sebagai entitas dalam dirinya sendiri.
2. Unsur-unsur
Terapi
o Munculnya
gangguan
Peran serta keluarga dlm perawatan klien gangguan jiwa. Keluarga merupakan
tempat dimana individu memulai hubungan interpersonal dengan lingkungannya. Keluarga
dipandang sebagai satu sistem sehingga gangguan yang terjadi pada
salah satu anggota dapat mempengaruhi sistem, disfungsi dalam keluarga dapat
sebagai penyebab gangguan.
o Tujuan
Terapi
a) Menurunkan
konflik kecemasan keluarga
b) Meningkatkan
kesadaran keluarga terhadap kebutuhan masing-masing anggota keluarga
c) Meningkatkan
kemampuan penanganan terhadap krisis
d) Mengembangkan
hubungan peran yang sesuai
e) Membantu
keluarga menghadapi tekanan dari dalam maupun dari luar anggota keluarga
f) Meningkatkan
kesehatan jiwa keluarga sesuai dengan tingkat perkembangan anggota keluarga
o Peran
Terapis
a) Merawat
klien secara utuh : observasi stress emosi klien & keluarga
b) Mengkaji
fungsional & disfungsional keluarga
3. Teknik-teknik
Terapi
a) Model
teoritik digunakan oleh terapis untuk mengevaluasi, diagnosis,
dan mengubah hubungan keluarga.
b) Terapi
memahami keluarga secara terpisah dan hak tersebut sebagai tanggung-jawab dalam
melakukan intervensi terapeutik
c) Gaya,
kepribadian, dan nilai yang dimiliki seorang terapis.
d) Lapangan
atau cakupan terapi keluarga
B. Terapi Bermain
1. Konsep
dasar pandangan terapi bermain tentang kepribadian
Terapi permainan merupakan terapi kejiwaan namun dalam pelaksanaannyafaktor ekspresi-gerak
menjadi titik tumpuan bagi analisa terapeutic dengan medianya adalah
bentuk-bentuk permainan yang dapat menimbulkan kesenangan, kenikmatan dan tidak
ada unsur paksaan serta menimbulkan motivasi dalam diri sendiri yang bersifat
spontanitas, sukarela dan mempunyai pola atau aturan yang tidak mengikat.
2. Unsur-unsur
Terapi
o Munculnya
gangguan
Permainan merupakan suatu kesibukan yang ada dalam kehidupan sehari-hari dari
diri anak berkebutuhan khusus dan berguna bagi dirinya dalam kehidupannya
yang mandiri kelak.
o Tujuan
Terapi
a) Fisik
meliputi perkembangan kekuatan organ tubuh, peningkatan ketahanan otot-otot dan
organ tubuh, pencegahan dan perbaikan sikap tubuh yang kurang baik.
b) Intelektual
meliputi kemampuan berkomunikasi, menghitung angka dalam suatu permainan
sehingga dapat dikatakan menang atau kalah dan lain lain.
c) Emosi
: penerimaan atas pimpinan orang lain, bagaimana ia memimpin dan lain lain.
d) Sosialisasi
: bagaimana dapat bermain bersama, meningkatkan hubungan yang sehat dalam
kelompok.
o Peran Terapis, dalam
pendidikan ;
a) Sarana
pencegahan : tidak menambah permasalahan baru dan menghmbat proses belajarnya.
b) Sarana
penyembuhan : dapat disembuhkan atau dilatih sebagai sarana belajar melalui
bentuk-bentuk permainan yang ber7an mengembalikan fungsi
fisik,psiko-terapi,modifikasi perilaku, mengembangkan fungsi sosial, melatih
bicara, mempertajam atau latihan visual, latihan auditif, latihan taktil,
dan lain lain.
c) Sarana
penyesuaian diri : anak-anak sulit beradaptasi, oleh karena itu dilatih
bekelompok dalam permainan.
d) Sarana
untuk mengembangkan ketajaman penginderaan : untuk menjernihkan penglihatan
(visual) misal ; permainan warna, bentuk, jarak dan lain lain.
e) Sarana
mengembangkan kepribadian : anak dapat bergerak dengan bebas dan aktif
melakukan berbagai kegiatan dengan perasaan gembira dan menyenangkan.
f) Sarana
untuk latihan aktifitas sehari-hari : permainan memasak, berdagang,
rumah-rumahan dan lain-lain.
1. Teknik-teknik Terapi
1. Teknik-teknik Terapi
Penggunaan
terapi bermain sebagai teknik psikoterapi.
a) Nilai
Terapiutik dari Permainan
b) Kepada
Siapa Terapi Bermain Diberikan
c) Prosedur
dalam Terapi Bermain.
d) Hal
Penting Sesudah Terapi Bermain.
Sumber :
Sumber :
http://bagastripujiantoro-blogspot.blogspot.com/2014/06/tugas-portofolio-4.html
http://ysadewo.blogspot.com/